polaslot138
polaslot138
polaslot138
besti69
Mengenali Kecanduan Vape pada Remaja Menyebabkan Paru-Paru Runtuh 4 Kali

Mengenali Kecanduan Vape pada Remaja Menyebabkan Paru-Paru Runtuh 4 Kali

1 minute, 55 seconds Read


Jakarta

Seorang remaja pecandu vape atau rokok elektrik mengaku kebiasaannya itu merusak organ vitalnya hingga paru-parunya kolaps sebanyak empat kali.

“Ketika saya pertama kali mulai, saya biasanya hanya vaping di akhir pekan. Tapi kemudian saya kecanduan setiap hari, bahkan sering,” katanya seperti dikutip dari Daily Mail UK.

Seorang remaja bernama Draven Hatfield dari Harts, West Virginia, diketahui mulai mencoba vaping saat berusia 13 tahun. Alasan dia mencoba rokok elektrik karena mengikuti tren.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Akibat perilaku buruknya, Hatfield dilarikan ke rumah sakit dengan paru-paru yang kolaps empat kali dalam empat bulan. Dokter menemukan bahwa paru-paru Hatfield tampak seperti seseorang yang merokok sehari selama setidaknya 30 tahun.

“Setidaknya sekali sehari saya mengisi ulang, terkadang dua hari sekali. Saya beralih ke vape sekali pakai dan mungkin menggunakan satu sekali pakai setiap dua hingga tiga hari,” lanjutnya.

Awal Mengalami Paru-Paru yang Runtuh

Hatfield mengungkapkan bahwa ia pertama kali mengalami kolaps paru-paru saat berusia 17 tahun pada Oktober 2021. Ia dilarikan ke rumah sakit dengan gejala nyeri dada yang parah dan kram di sisi kirinya.

Dokter mengatakan kepadanya bahwa dia mengalami pneumotoraks spontan atau serangan tiba-tiba paru-paru yang kolaps. Kondisi ini dipicu oleh kumpulan udara antara paru-paru dan permukaan luarnya yang pecah sehingga menyebabkannya bocor ke ruang di sekitar paru-paru.

Seminggu kemudian, paru-paru kirinya kolaps untuk kedua kalinya. Kemudian pada Desember 2021, paru-paru kanan Hatfield kolaps.

“Nafas saya berbeda dan setiap kali saya menelan, saya merasakan sedikit tekanan di sisi saya,” lanjutnya.

Kesehatannya terus memburuk, dan paru-parunya kolaps untuk keempat kalinya pada Februari 2022, saat dia bersekolah.

“Dalam perjalanan ke rumah sakit semuanya tampak baik-baik saja dan ketika saya sampai di sana mereka harus mengoperasi saya.”

Dokter harus melakukan bedah bulektomi untuk mengeluarkan kantung udara dari paru-paru kanannya. Sejak saat itu, Hatfield tertarik untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya vaping.

“Itu membuat saya menyadari betapa berbahayanya vaping. Saya sangat kesal. Saya pikir vaping lebih baik daripada merokok dan saya khawatir tentang masa depan saya. Saya sangat takut,” katanya.

Keruntuhan Paru Terkait

Dalam kebanyakan kasus, penyebab kolaps paru tidak diketahui. Namun, beberapa faktor, seperti merokok dan vaping, diyakini dapat meningkatkan risikonya. Para ahli mengatakan bahwa kebiasaan vaping dan merokok dapat meningkatkan risiko blebs, suatu kondisi yang menyebabkan paru-paru kolaps.

Gejalanya meliputi nyeri dada yang diperburuk oleh pernapasan dalam atau batuk, detak jantung cepat, dan kelelahan.

Tonton Video “Bahaya Vape Vs Rokok”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

Similar Posts