Jakarta –
Konsul Kehormatan Rusia di Bali Gede Dharma Wijaya tidak setuju dengan rencana Gubernur Bali Wayan Koster menghapus Visa on Arrival (VoA) bagi warga negara Rusia dan Ukraina. Ia meminta Koster mempertimbangkan kembali rencana tersebut.
Dharma Wijaya mengatakan bahwa lebih sedikit warga atau turis Rusia yang melanggar aturan daripada mereka yang tertib.
“Perlu dikaji lebih detail dan tidak terburu-buru mencabutnya (VoA),” ujarnya. detikBaliKamis (23/3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurut Dharma Wijaya, alih-alih mencabut VoA bagi warga negara Rusia dan Ukraina, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bisa kembali menegakkan polisi pariwisata.
“Saran kami aktifkan polisi wisata dan terus berikan edukasi,” ujarnya.
Dharma Wijaya mengamini turis Rusia yang melanggar aturan diberikan hukuman yang setimpal. “Yang melanggar harus menindak tegas, kalau perlu deportasi agar ada efek jera,” tambahnya.
Di masa lalu, Koster menjajaki kemungkinan penghapusan VoA untuk warga Rusia dan Ukraina. Ini karena orang asing Rusia dan Ukraina beroperasi di Pulau Dewata. Mulai dari ugal-ugalan di jalan raya, menjajah pekerjaan warga sekitar, hingga menyalahgunakan visa turis hingga bekerja secara ilegal.
“Saya juga menyurati Pak Kemenkumham dengan tembusan ke Menteri Luar Negeri untuk mencabut Visa on Arrival bagi warga negara Rusia dan Ukraina yang ingin ke Bali,” ujarnya, Minggu (12/3/2023).
Simak Video “Gubernur Bali Larang Turis Asing Sewa Motor, Pengusaha Rental ‘Berteriak'”
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)