Jakarta –
Bazaar Ramadhan berisi berbagai penjual makanan, namun tidak semua kualitas makanan di sini bagus. Netizen ini misalnya dapat nasi ayam, samosa, dan martabak zonk. Inilah ceritanya.
Bazaar Ramadhan banyak diminati karena menghadirkan berbagai penjual makanan yang menggugah selera untuk berbuka puasa. Bazar Ramadan mudah ditemui di negara-negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam, seperti Malaysia.
Sayangnya, tidak semua bazar Ramadhan menjual makanan yang sebanding dengan harga dan kualitasnya. Seperti yang terjadi pada bazaar Ramadhan di Puchong, Selangor, Malaysia.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Mengutip mStar (26/3), seorang netizen mengungkapkan kekesalannya membeli nasi ayam bumbu di bazaar Ramadan. Dia menghabiskan cukup banyak, yaitu RM 15 (Rp 50 ribu).
Netizen di Malaysia protes karena porsi nasi ayam yang mereka beli kecil. Ilustrasi: Esti Widiyana
“Saya berharap keinginan penjaga toko untuk naik haji terkabul. Nasi ayam bumbu RM 15 (Rp 50 ribu). Nasinya porsi biasa. Ayamnya juga,” ujarnya. Ia juga menyoroti harga kue dan tempe yang juga mahal, namun porsinya sangat kecil.
Netizen tersebut mengunggah foto makanan zonk yang diterimanya. Ia menilai harga mahal yang ia bayarkan tidak sepadan dengan porsi makanan yang didapatnya karena kecil.
Netizen ramai-ramai memberikan komentar. Banyak yang mengatakan mungkin harga sewa tempat bazar ramadhan mahal sehingga penjual terpaksa mematok harga tinggi untuk menunya.
“Kalau enak tidak perlu protes. Kami bahkan tidak tahu sewa tempatnya,” kata seorang netizen. “Kadang harus hitung juga pengeluaran lain. Rempah-rempah, minyak, gas. Nggak usah ikut-ikutan hinaan orang,” kata netizen lainnya.
Dalam kasus lain di Puchong, seorang netizen juga membagikan di media sosial tentang samosa yang dibelinya. Dia mengatakan samosa sudah ketinggalan zaman.
Netizen Malaysia menemukan samosa zonk memiliki sedikit isian. Foto: TV Messenger
“Saya beli samosa RM15 (Rp 50.000). Isinya 5 samosa daging dan 5 samosa ayam. Gigitan pertama, hmmmm basi. Isinya tidak ada ayam atau daging, hanya kentang. Tahun lalu sama saja,” akunya. . .
Bukan cuma samosa, martabak yang dibelinya juga zonk. Saus merah yang berfungsi sebagai pelengkap konon rasanya tidak enak. Ada baiknya makan air keran yang sudah basi.
Netizen kemudian berspekulasi bahwa beberapa penjual makanan di bazaar Ramadhan benar-benar tidak bertanggung jawab sehingga merugikan pelanggan. “Saya tidak tahu orang macam apa yang berdagang dengan cara ini. Orang yang ingin mendapat banyak uang karena harga bahan baku naik, tetapi harga ditetapkan secara tidak rasional.” kata seorang warganet.
Beberapa netizen juga menyerukan pemboikotan bazar Ramadhan karena kualitas makanan yang disajikan tidak terjamin. “Lebih baik beli dari pedagang yang biasa kita beli,” kata netizen lainnya.
Simak Video “Menikmati Nasi Ayam Hainan, Buka Sejak 1975”
[Gambas:Video 20detik]
(alamat/nomor)