Jakarta –
Selain sebagai bentuk ibadah, cepat juga bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu, hindarilah beberapa kebiasaan buruk ini agar puasa Anda lancar.
Dalam ajaran Islam, puasa bertujuan untuk lebih bertaqwa kepada Allah SWT dan sebagai bentuk rasa syukur. Ibadah ini pasti akan mendatangkan banyak berkah dan pahala yang banyak.
Tak hanya itu, puasa juga menyehatkan tubuh. Mulai dari membakar lemak tubuh, meningkatkan hormon pertumbuhan manusia hingga meningkatkan fungsi otak. Namun, ada kebiasaan buruk saat berpuasa yang bisa berdampak sebaliknya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kebiasaan buruk tersebut berkaitan dengan menu makanan yang dipilih saat sahur atau berbuka puasa dan cara mengkonsumsinya. Dikutip dari Egypt Today (26/03/23) berikut 4 kebiasaan buruk yang harus dihindari.
1. Iftar yang berlebihan
Salah satu kebiasaan buruk saat berpuasa adalah makan berbuka puasa secara berlebihan. Gambar: iStock
Saat berpuasa, kita harus tergoda oleh semua makanan yang disajikan di hadapan kita. Makanya kita sering tergila-gila saat menikmati menu buka puasa. Ini adalah kebiasaan buruk yang sering dilakukan.
Buka puasa yang berlebihan akan mengejutkan fungsi organ tubuh setelah beberapa jam tidak makan. Anda akan merasa sangat kenyang sehingga membuat Anda merasa lemas dan mengantuk setelahnya.
Lebih buruk lagi, Anda mungkin merasa mual dan muntah. Makan terlalu banyak setelah seharian berpuasa juga bisa mengganggu sistem pencernaan. Kebiasaan buruk ini juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Baca Juga: Begini Cara Mengurangi Ngidam Kopi Selama Bulan Puasa
2. Makan Terlalu Cepat
Merasa gila saat berpuasa terkadang juga membuat seseorang makan lebih cepat. Ini juga termasuk kebiasaan buruk saat berpuasa, karena bisa menyebabkan sakit maag dan gangguan pencernaan.
Selain itu, Anda perlu memberi otak Anda cukup waktu untuk mengirimkan sinyal ke perut bahwa Anda sudah kenyang. Nah, proses ini memakan waktu sekitar 20 menit untuk mengirim sinyal.
Makan terlalu cepat juga dikaitkan dengan peningkatan resistensi insulin. Ini ditandai dengan kadar gula darah dan insulin yang tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.