Jakarta –
Baru-baru ini, India kembali mengalami peningkatan kasus COVID-19. Dalam satu hari tercatat lebih dari 1.000 kasus baru, sebelumnya hanya sekitar 300 kasus. India juga mencatatkan peningkatan jumlah kasus kematian akibat COVID-19 sebesar 114 persen dalam 28 hari terakhir, mencapai angka 437 persen.
“Varian baru terus berdatangan karena virus terus berevolusi dari waktu ke waktu dan XBB 1.16 adalah jenis baru. Semuanya dari keluarga Omicron, dengan infektivitas yang lebih tinggi dan virulensi yang lebih rendah,” kata Srinath Reddy, mantan presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India. , Senin (3/4/2023).
Menurut ahli virologi dan epidemiologi, varian baru Omicron XBB.1.16 adalah penyebab utama di balik lonjakan kasus.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Peningkatan kasus secara tiba-tiba di seluruh India terlihat. Alasan utamanya adalah varian baru COVID-19 yang menjadi perhatian. Gejalanya ringan tetapi banyak pasien datang dengan pneumonia,” kata Dr Rahul Sharma, Direktur Pulmonologi dan Perawatan Kritis, Rumah Sakit Fortis Noida.
Diketahui bahwa tingkat vaksinasi ulang di India masih tergolong rendah. Dari total 1,4 miliar orang di India, hanya sekitar 30 persen populasi yang menerima dosis penguat.
“Alasan umum lainnya adalah rendahnya cakupan vaksin pencegahan dalam populasi, yaitu kurang dari 30 persen,” kata Dr Rahul Sharma.
Meski mengalami peningkatan kasus, dekan penelitian Universitas Ashoka Gautam Menon meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Dia menilai, peningkatan infeksi belum berdampak pada peningkatan kasus yang serius.
“Gejala menunjukkan bahwa COVID-19 kemungkinan akan tetap bersama kita di masa mendatang, menyebabkan penyakit ringan dari waktu ke waktu, seperti virus corona manusia lainnya yang menyebabkan sekitar 30 persen flu biasa,” tambahnya.
SELANJUTNYA: Bagaimana dengan Indonesia?
Tonton Video “Kasus Covid-19 di India Melonjak, Ini Alasannya…”
[Gambas:Video 20detik]