Jakarta –
Kementerian Kesehatan RI menyoroti kekurangan dokter di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, jumlah peminat kedokteran Indonesia di Indonesia sangat besar. Namun kenyataannya, orang-orang ini tidak menjadi dokter.
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI, Syarifah Liza Munira, SE, MPP, PhD mengatakan, idealnya sesuai anjuran, minimal harus ada 1 dokter per seribu penduduk di Indonesia. Namun di Indonesia, angka tersebut belum tercapai.
“(Rekomendasi) satu per seribu penduduk minimal butuh 270 ribu (penduduk Indonesia). Produksi dokter per tahun 12 ribu. Jadi untuk mencapai minimal itu butuh waktu 10 tahun sehingga produksi ini dipermudah dari suplainya. Sisi, dokter tersedia dan akses kesehatan dapat dijamin,” ujarnya dalam FGD RUU Kesehatan, Kamis (30/3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Turut hadir dalam acara tersebut, anggota BPJS Watch Timboel Siregar juga menyoroti hal yang sama. Ditegaskannya, Indonesia memiliki banyak pelamar untuk masuk fakultas kedokteran. Namun kenyataannya, jumlah dokter yang tersedia tidak ada bandingannya. Ia berharap kondisi ini bisa diatasi dengan kemudahan birokrasi.
“Dokter peminatnya banyak, jadi dokter juga susah. Ini yang kita bilang kualitas itu perlu ya. Tapi kita beri mereka kemudahan dalam konteks birokrasi ya juga,” jelas Timboel.
“Ini yang kita promosikan, bagaimana kita tingkatkan dengan bantuan dana. Tentu saja kita bekerjasama dalam program JKN untuk BPJS Kesehatan,” pungkasnya.