polaslot138
polaslot138
polaslot138
besti69
Dirut BPJS Kesehatan Serahkan Layanan Skrining ke Kementerian Kesehatan Malaysia

Dirut BPJS Kesehatan Serahkan Layanan Skrining ke Kementerian Kesehatan Malaysia

1 minute, 32 seconds Read


Jakarta

BPJS Kesehatan terus meningkatkan upaya pencegahan penyakit kronis melalui skrining. Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan, saat ini pihaknya menyediakan empat jenis layanan skrining bagi peserta JKN, yakni skrining diabetes melitus, skrining hipertensi, skrining kanker serviks, dan skrining kanker payudara.

“Skrining riwayat kesehatan merupakan langkah awal dalam menentukan risiko penyakit. Kami mengelompokkan peserta JKN menjadi risiko rendah, sedang, dan tinggi dengan melakukan skrining riwayat kesehatan yang diakses peserta melalui Aplikasi JKN Mobile, JKN Chat Assistant (CHIKA), atau Website BPJS Kesehatan Jika berisiko tinggi, kami akan mengarahkannya ke fasilitas kesehatan untuk dievaluasi dan segera ditangani,” kata Ghufron dalam keterangan tertulis, Jumat (7/4/2023).

Hal itu disampaikannya saat tampil sebagai pembicara dalam Learning Exchange Kementerian Kesehatan Malaysia secara daring, Kamis (6/04). Lebih lanjut, Ghufron mengungkapkan hingga tahun 2022, akan ada 15.520.569 peserta JKN yang telah menggunakan layanan skrining riwayat kesehatan. Ke depan, BPJS Kesehatan secara bertahap akan meningkatkan jaminan layanan skrining menjadi 14 jenis skrining.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Layanan skrining meliputi skrining talasemia, skrining anemia, skrining hepatitis, skrining tuberkulosis, skrining kanker paru, dan beberapa skrining lainnya. Namun, Ghufron menegaskan pihaknya masih menunggu peraturan pemerintah terkait rencana tersebut.

“Kalau ada regulasi dan mekanismenya, kami siap implementasikan. Kami berkomitmen penuh untuk melakukan program promotif preventif, termasuk screening. Tahun 2023, kami akan menambah anggaran kurang lebih sembilan triliun rupiah untuk screening,” ujar Presiden TC Kesehatan Asosiasi Jaminan Sosial Internasional (ISSA). ) Itu.

Dalam kesempatan tersebut, Ghufron mengungkapkan bahwa layanan skrining diberikan secara selektif kepada peserta JKN yang dinilai berisiko. Deteksi ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan riwayat kesehatan peserta JKN yang bersangkutan.

Dari hasil skrining, lanjutnya, jika peserta JKN dinyatakan berisiko atau sudah mengidap penyakit tersebut, maka segera dilakukan pengobatan agar kondisinya tidak semakin parah.

Sebagai informasi, acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Bank Dunia, Kementerian Kesehatan Malaysia, JLN, dan Protect Health Corporation.

Simak video “Rumah Sakit di Indonesia yang Implementasikan KRIS BPJS Kesehatan”
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/umur)

Similar Posts