Jakarta –
Setelah seharian menahan dahaga dan lapar, buka puasa adalah momen yang dinantikan. Saat berpuasa, sebagian orang mungkin merasa sangat lapar sehingga langsung gila makan banyak makanan berat. Karena itu, perut tidak nyaman saat berpuasa. Apakah benar disebabkan oleh asam lambung yang meningkat?
Menurut dokter spesialis gizi RS Siloam TB Simatupang, dr. Christopher Andrian, M Gizi, SpGK, rasa tidak nyaman di perut setelah makan banyak sebenarnya bukan disebabkan asam lambung yang meningkat. Kondisi ini terjadi karena makan terlalu banyak membuat perut kenyang sehingga makanan tidak dapat dicerna dengan cepat.
“Menyebabkan refluks seperti kembung, kembung, bukan maag. Yang menyebabkan maag (peningkatan asam lambung) adalah jenis makanannya, misalnya cabai, sayuran kasar yang menjadi pahit, minuman bersoda,” jelas dr. Christopher. di detikcom, Jumat (17/17/3/2023) di kawasan TB Simatupang.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Makanya jangan makan porsi besar. Kita rusak,” lanjutnya.
Untuk amannya, apa yang harus Anda makan untuk sarapan?
Untuk berbuka puasa, ia menganjurkan minum air putih dan buah sebelum makan makanan berat. Saat perut sudah kenyang, makanan berat lainnya biasanya dikurangi untuk mengurangi makan berlebih. Rasa lapar yang sangat kuat pada awalnya diatasi dengan air dan takjil.
Kemudian, beri waktu satu jam sebelum melanjutkan makan berat. Ini perlu dilakukan agar perut tidak “heran” dan beban bertambah.
“Sholat maghrib dulu, istirahat 1 jam. Begitu kita cerna makanan takjil, biasanya tubuh mulai “ok” rasa lapar akan hilang. Lalu kita makan berat. Kalau langsung makan berat, beban di perut semakin besar. .kembung , maag, GERD,” tutupnya.
Tonton video “Prinsip Asam Lambung yang Harus Diikuti Saat Puasa dan Sahur”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)