Jakarta –
Paus mati terdampar di pantai Bali. Lima alasan untuk fenomena ini terungkap.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali R Agus Budi Santosa menjelaskan fenomena paus mati terdampar di sejumlah pantai di Bali. Ada lima alasan mengapa banyak paus mati terdampar.
Dengan demikian, Laut Bali menjadi jalur migrasi tahunan mamalia laut, yang diduga mengalami kebisingan laut, perubahan cuaca yang ekstrim, perubahan kontur dan arus laut, serta bencana alam.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Hal ini berdasarkan penelitian paus sebelumnya yang dilakukan oleh BKSDA. Agus mengatakan BKSDA melakukan nekropsi dan beberapa sampel jaringan sedang dianalisis di laboratorium Universitas Airlangga di Surabaya.
“Dari hasil penelitian yang saya baca, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi terdamparnya mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba. Termasuk kebisingan di laut yang mempengaruhi sonar,” kata Agus dalam keterangannya, Minggu. (9). /4/2023).
Dia mencontohkan kejadian seperti yang terjadi di laut Bahamas, Amerika Serikat pada tahun 2000. Di mana ditemukan paus yang terdampar dan diduga penyebabnya karena pengaruh suara dari sonar. digunakan oleh Angkatan Laut (AL).
Bukti lain, terutama dari pengaruh sonar yang dihasilkan dikutip oleh Vonk dan Martin (1989), Simmonds dan Lopez-Jurado (1991), Frantzis (1998), dan Frantzis dan Cebrian (1999).
“Mereka mengira suara keras akibat aktivitas militer ini menyebabkan paus berparuh terdampar di Kepulauan Canary dan Laut Ionian,” jelasnya.
Selain itu, paus sperma mengalami perubahan perilaku vokalisasi sebagai respons terhadap sonar ini. Penyebab lainnya diduga akibat perubahan cuaca yang ekstrim serta perubahan kontur dan arus laut.
“Kemudian yang kedua adalah perubahan cuaca yang ekstrim dan perubahan kontur laut serta arus yang kuat. Contoh yang terjadi di Purbalingga tahun 2016 dimana 32 ekor paus terdampar dalam waktu bersamaan,” tambahnya.
Selain itu, juga akibat bencana alam. Paus rentan terhadap bencana alam. Mereka akan mencari tempat berlindung untuk tersesat.
Diakui Agus, saat Paus Sperma ditemukan terdampar di Jembrana pada Sabtu sore (8/4/2023), akan dilakukan nekropsi pengambilan sampel organ pada Minggu (9/4/2023) dan setelah itu akan dikuburkan.
Penting juga untuk dipahami, perairan Bali merupakan jalur migrasi tahunan mamalia laut besar termasuk paus sperma. “Mayoritas ikan dan mamalia laut mengikuti gelombang hangat yang kaya plankton,” pungkasnya.
Baca artikel selengkapnya di detikBali
Simak Video “Ditangkap Imigrasi, WN Suriah Pemilik KTP Bali Diserahkan Kejaksaan”
[Gambas:Video 20detik]
(mis./mis.)