polaslot138
polaslot138
polaslot138
besti69
Turis asing yang tinggal di koloni di Bali dianggap Normal

Turis asing yang tinggal di koloni di Bali dianggap Normal

1 minute, 34 seconds Read


Denpasar

Desa wisata di Bali mulai meresahkan warga. Namun, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Badung I Nyoman Rudiartha mengatakan, isu kampung putih yang disebut-sebut ada di Kuta Selatan, Badung itu wajar.

Ia mengatakan tidak apa-apa jika turis asing dari negara yang sama menginap di penginapan yang sama.

“Kalau ada rombongan turis asing yang menginap di suatu tempat lalu menjajah, saya kira tidak apa-apa. Bahkan bukan kampung bule, tapi kita yang disebut kampung bule,” kata Rudiartha usai rapat paripurna di Istana. DPRD Badung dikutip dari detikBali, Jumat (31/3/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Menurut mantan Camat Kuta itu, selama wisatawan yang tinggal di Pulau Dewata mengikuti aturan yang berlaku, terutama peraturan keimigrasian, maka tidak ada masalah. Adalah tugas pemerintah untuk melakukan pengawasan keamanan.

“Jadi prinsipnya wisatawan datang ke Pulau Dewata dan mereka menginap di satu vila dengan banyak kamar. Mereka menjajah, mungkin ada masalah keamanan, itu tidak bisa kita pungkiri,” ujarnya.

Ia menegaskan, Dispar tidak bisa mengintervensi dengan cara apapun terkait persewaan penginapan bagi wisatawan mancanegara. Pelaku usaha berhak untuk mempromosikan dan menerima pengunjung dari negara manapun. Selain itu, pelaku usaha juga wajib mematuhi peraturan terkait penanaman modal.

Yang jelas penegak hukum dan keimigrasian sudah memiliki instansi terkait yang menanganinya. Jika ada pelanggaran, tentu wisatawan yang melanggar akan ditindak tegas sesuai aturan.

“Selama mereka (wisatawan asing) mentaati aturan, menurut kami tidak masalah. Bicara desa (asing) harus ada aturannya, harus ada ketentuannya. Jadi kita sebut saja itu (asing) desa,” katanya. .

Rudiartha kemudian menyebut ada turis yang melakukan pelanggaran di Bali, misalnya saat Nyepi. Karena itu, dia meminta pelaku usaha pariwisata ikut serta memberikan pemahaman tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Bali.

“Kami berharap para pengusaha pariwisata memberikan semacam pendidikan moral tentang apa yang tidak boleh menurut adat kita di Bali. Banyak masalah kemarin, itu hanya karena (perbedaan) budaya,” ujarnya.

Simak Video “Kemenparekraf Sambut Ratusan Turis China di Bali”
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)

Similar Posts