sarjana –
Ketua Kamar Dagang dan Industri Bali Made Ariandi mendorong turis asing untuk bertindak seperti turis, tidak bekerja sampai mereka mendapatkan tanah orang lokal dan menjadi ‘raja’.
Hal itu disampaikan Ariandi saat melihat fenomena maraknya turis asing yang menghabiskan waktu di Bali secara ilegal untuk bekerja dan mencari uang.
“Hal ini terjadi sejak kebijakan visit dan visa on arrival dan second home visa meningkat atau meningkat. Sehingga mereka (wisman) merasa nyaman tinggal di Indonesia. ‘Kita bisa hidup murah’,” ujar Ariandi, Sabado (8/4 /2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurut dia, pemikiran seperti itu harus dihilangkan oleh wisatawan. “Jangan merasa tinggal di sini. (Mindset) turis kalau dia tinggal di sini, dia berpikir besok harus makan apa? Jadi dia harus bekerja. Ini berbeda dengan turis yang punya uang,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, turis asing yang sengaja membeli sepeda motor digunakan sebagai transportasi ke tempat kerja.
Menurutnya, jika wisatawan membeli sepeda motor pasti akan diminta menyetorkan KTP dan dokumen identitas lainnya. Padahal, membeli sepeda motor bekas tidak membutuhkan pengawasan seperti itu.
Ariandi juga menyinggung kebijakan second home visa deposit sebesar Rp 2 miliar untuk izin tinggal warga negara asing (WNA) di Indonesia. Menurutnya, kondisi tersebut menjadi bukti bahwa wisatawan yang ingin tinggal di Bali adalah mereka yang mumpuni dan punya uang.
Mengenai penertiban wisman yang melakukan kesalahan di Bali, Ariandi memberikan dukungan penuh kepada pemerintah. “Kami (warga setempat) hanya memakai helm dan membayar pajak. Para turis yang beraksi itu khawatir karena psikologi para turis ini adalah mereka menjadi raja dan hidup murah di sini,” katanya.
Padahal, lanjut Ariadi, mereka tidak kaya secara finansial. “Kalau didisiplinkan, marah-marah, kan ego. Padahal dia bukan orang yang berkecukupan,” terangnya.
Dia meminta pemerintah untuk meningkatkan kontrol terhadap wisatawan yang masuk tanpa izin. Jadi ketahuilah bahwa Bali memiliki aturan yang jelas dan tegas.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah pusat untuk menerapkan pajak kepada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.
“(Pelaksanaan pajak) baik selama untuk kepentingan negara. Kalau negara mengambil uang dan itu untuk kepentingan rakyat, itu baik, karena kita (rakyat) juga akan menikmatinya, ” katanya. .
—–
Artikel ini telah tayang di detikBali dan selengkapnya dapat dibaca di sini.
Simak Video “Menkumham Sebut Bule di Bali Naik Motor Tanpa Helm Berdampak pada Rakyat Kita”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)