Manchester –
Rasisme di Liga Spanyol menjadi sorotan setelah kasus yang menimpa Vinicius Junior. Pep Guardiola menyarankan agar LaLiga belajar membawa masalah itu ke Liga Inggris.
Vinicius menjadi korban rasisme saat menyambangi markas Valencia pekan lalu. Bintang Real Madrid itu dicemooh dengan kata-kata ‘monyet’ dari fans El Che.
Ini bukan kali pertama Vinicius mendapat serangan rasis di Liga Spanyol. Pemain sayap Brasil itu juga melampiaskan kekesalannya di media sosial, dengan mengatakan rasis mengendalikan LaLiga.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Liga Spanyol sering tersandung tuduhan rasisme selama lebih dari satu dekade. Samuel Eto’o menjadi korban saat mengenakan seragam Barcelona pada 2004, begitu pula Dani Alves (Barcelona) dan Carlos Kameni (Espanyol) yang dilempari pisang oleh penonton.
Diskriminasi rasial yang diterima Vinicius jelas disorot oleh Pep Guardiola. Manajer Manchester City telah membandingkan LaLiga dengan Liga Premier dalam penanganan rasisme.
Premier League, diakui Guardiola, tidak bermain untuk memberantas rasisme. LaLiga sudah mengusulkan mempelajari Liga Inggris, meski mantan pelatih Barcelona itu pesimis dengan perlakuan yang diberikan Liga Spanyol.
“Di sini mereka sangat ketat soal itu. Rasisme bukan masalah tempat tertentu, tapi masalah seluruh dunia,” kata Guardiola, dikutip Marca.
“Kami percaya bahwa negara dan bahasa kami lebih baik dari yang lain, tetapi semakin banyak Anda bepergian dan bertemu orang, semakin Anda menyadari bahwa kami adalah sama,” lanjutnya.
Ini bisa menjadi kesempatan bagi Spanyol untuk mengambil langkah kecil ke depan, tapi saya tidak terlalu optimistis, kata Pep Guardiola.
[Gambas:Twitter]
(teluk/nds)