Jakarta –
Stres tidak hanya mempengaruhi seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat mempengaruhi aktivitas seksualnya. Terlalu banyak stres dapat mempersulit seseorang untuk menikmati keintiman dan merasa terangsang secara seksual.
Dikutip dari Global News, Kyle Buchanan, seorang praktisi nutrisi dari Toronto, mengatakan bahwa stres adalah salah satu pembunuh libido terbesar.
“Jika tubuh dalam keadaan stres sepanjang waktu, hal terakhir yang diinginkannya adalah seks,” kata Kyle.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Stres dapat meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh. Akibatnya produksi kortisol yang berlebihan ini akan menghambat produksi hormon seks dalam tubuh, yang akan menyebabkan penurunan gairah seksual atau libido.
Riset yang dirilis BodyLogicMD menunjukkan bahwa 51 persen responden mengalami masalah seksual akibat stres terkait pekerjaan.
Kurangnya komunikasi dalam hubungan juga bisa menjadi faktor pemicu meningkatnya stres dan tekanan dalam hubungan. Ini dapat berkontribusi pada kurangnya koneksi dengan pasangan Anda, kecemasan, dan depresi.
Menurut Susan Valentine, seorang psikoterapis dari Toronto, mengelola stres menjadi lebih mudah ketika seseorang merasa terhubung dengan pasangannya.
“Saat terhubung dengan pasangan, lebih mudah untuk mengelola stres dari pekerjaan atau stres apa pun. Jadwalkan kencan dengan pasangan Anda setidaknya secara teratur setiap minggu dan jangan melewatkan kencan,” jelas Susan.
Selain hubungan emosional, hubungan fisik juga penting. Di pagi atau sore hari, seperti sebelum berangkat kerja, koneksi ini juga bisa terbentuk secara fisik. Misalnya dengan memeluk pasangan saat hendak berangkat kerja.
Kyle juga merekomendasikan sejumlah bahan alami yang bisa dikonsumsi untuk membantu mengembalikan gairah seksual, seperti cokelat dan kacang pistachio.
Simak Video “Penurunan Populasi dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Ragu Punya Keluarga”
[Gambas:Video 20detik]
(tinggi tinggi)