polaslot138
polaslot138
polaslot138
besti69
Rumah 'Surga' Curug Citambur Ramai, Sandiaga Ingatkan Tata Kelola

Rumah ‘Surga’ Curug Citambur Ramai, Sandiaga Ingatkan Tata Kelola

2 minutes, 1 second Read


Jakarta

Curug Citambur diserbu pengunjung setelah rumah Abah Jajang viral di kawasan itu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengingatkan pengelolaan destinasi ini ke depan.

Nama Curug Citambur belum seterkenal saat rumah panggung Abah Jajang viral di media sosial. Air terjun ini ditutup saat COVID-19 melanda sehingga bisa dikatakan mati suri.

Namun kini banyak orang yang penasaran dengan rumah Abah Jajang yang disebut rumah surga itu. Ketua Gerakan Wisata Curug Citambur (Kompepar) Yuceu mengatakan, jumlah orang yang berkunjung ke air terjun ini mencapai ratusan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Ada efek positif viralnya rumah Abah Jajang. Pariwisata di Citambur juga terangkat, dan pengunjung meningkat. Sekarang untuk akhir pekan sudah lebih dari 100 pengunjung yang datang,” ujarnya.

Rumah Abah Jajang yang berhadapan langsung dengan air terjun ini memang sangat memanjakan mata. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan, rasanya sangat senang memiliki rumah seperti Abah Jajang. Maka jangan heran jika rumah yang pernah diinginkan seharga Rp 2,5 miliar namun ditolak.

Melihat popularitas Curug Citambur yang meningkat, Menparekraf Sandiaga Uno melihat tren ini sebagai sesuatu yang positif. Menurutnya, keberadaan hidden gems seperti Curug Citambur bisa dimanfaatkan untuk wisata penyembuhan.

“Selain keindahan alam yang harus diabadikan, juga tempat yang cocok untuk penyembuhan. Setelah penyembuhan ada fasilitas untuk menginap dan mungkin juga fasilitas yang berhubungan dengan tempat tinggal. Harus ditata dengan baik,” ujarnya.

Sejauh yang diketahui, selain sebagai objek wisata, di sekitar Curug Citambur juga terdapat pemukiman warga termasuk rumah Abah Jajang. Sandiaga mengingatkan agar dua hal ini bisa berjalan beriringan dan tidak saling mengganggu.

“Jangan sampai tidak tertata, pada akhirnya kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif serta tata ruang dan penataan destinasi-destinasi tersebut tidak akan maksimal,” ujarnya.

“Saya sudah perintahkan sebelumnya terkait pengelolaan destinasi, memberikan pemahaman kepada dinas pariwisata daerah untuk bekerjasama dengan dinas terkait untuk memberikan arahan lokasi dalam penataan destinasi agar tidak tumpang tindih. Agar nantinya ada pemukiman dan memastikan juga ada sarana pariwisata dan ekonomi kreatif,” lanjutnya.

Terkait hal tersebut, Yuceu menyampaikan bahwa ada rencana untuk menjadikan beberapa rumah di Kampung Rawa Dewa menjadi wisma dan tempat berkemah. Wisatawan kemudian ditawarkan paket wisata dan menginap semalam.

“Sebenarnya di kawasan Curug Citambur juga ada camping ground, tapi kalau ada yang mau memilih camping di kawasan itu juga akan kami siapkan. Nanti kami akan bekerja sama dengan warga untuk membangkitkan ekonomi pariwisata di sini dan juga berdampak positif. berpengaruh kepada masyarakat,” ujarnya.

Simak Video “Ekraf Indonesia Diharapkan Menyalip Korea Selatan 5 Tahun Mendatang”
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)

Similar Posts