polaslot138
polaslot138
polaslot138
besti69
Piala Dunia U-20 RI Ancam Dibatalkan

Piala Dunia U-20 RI Ancam Dibatalkan

3 minutes, 12 seconds Read


Jakarta

Ketua Bali Marginal Tourism Alliance (APPMB) I Wayan Puspa Negara kecewa dengan Gubernur Bali Wayan Koster yang menolak mengizinkan timnas Israel berlaga di Piala Dunia FIFA U-20. Dalam ajang itu, Bali menjadi salah satu tuan rumah dari enam kota di Indonesia.

Puspa menyebut sikap Koster itu sangat bertolak belakang dengan sikap awalnya sendiri yang gigih memperjuangkan Bali menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-23 2023. Bahkan, Koster menegaskan bahwa Bali adalah tempat diadakannya undian atau undian untuk menentukan pembagian grup di babak penyisihan. Namun dalam prosesnya, FIFA membatalkan agenda tersebut setelah muncul pro dan kontra terhadap Israel di Indonesia.

“Bahkan sangat ironis surat penolakan gubernur terkait kehadiran tim sepak bola U-20 Israel di Bali di Menpora sangat ironis sehingga menimbulkan situasi yang tidak menentu dan meresahkan masyarakat umum, pecinta sepak bola, dan pelaku pariwisata,” kata Puspa dikutip dari detikBaliRabu (29/3/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Tidak biasa, baru-baru ini pengundian dilakukan di luar Swiss, yakni di Bali. Kita patut memberikan apresiasi yang tinggi atas langkah yang diambil Gubernur Bali saat itu. Padahal, sangat jelas apa yang disampaikan Gubernur Bali bahwa Bali telah dipilih sebagai lokasi undian resmi FIFA U-20 dan tuan rumah Piala FIFA U-20. Dunia 2023 akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk mempercepat pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali,” tegas Puspa.

Tak hanya itu, awalnya Gubernur Bali pun, kata Puspa, berharap pengundian dan perhelatan Piala Dunia U-20 berlangsung aman, damai, tertib dan sukses. Sampai-sampai Bali sudah menyiapkan beberapa fasilitas.

“Untuk mensukseskan acara pengundian, Gubernur Bali berkomitmen penuh untuk perbaikan Gedung Ksirarnawa dan perbaikan kawasan taman budaya sesuai persyaratan yang ditentukan FIFA dan memastikan pekerjaan selesai pada pertengahan Maret mendatang. jumlah penuh dari APBD Bali,” katanya.

Namun, keadaan berbanding terbalik dengan surat Gubernur Bali kepada Menpora Zainudin Amali yang menyatakan penolakannya atas kedatangan tim Israel. Dalam surat itu, Koster berdalih menolak kehadiran Israel karena kebijakan politiknya terhadap Palestina. Kebijakan ini juga dinilai tidak sejalan dengan pemerintah pusat.

“Sungguh ironis langkah perjuangan dan persiapan yang begitu matang sehingga kita para pelaku pariwisata sangat memimpikan perhelatan FIFA World Cup U-20 menjadi momentum penguatan dan percepatan pemulihan pariwisata,” ujar Puspa.

Skenario Pudar Bali Membonceng Piala Dunia U-20

Puspa mengingatkan pemulihan pariwisata di Kuta, Badung, Bali saat ini hanya 36,5 persen dari kondisi normal. Maka, Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 ini merupakan cara Bali untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata.

“Kami belum normal. Kami bahkan belum setengah jalan. Jadi kami masih berharap Piala Dunia U-20 tetap berjalan sesuai agenda FIFA,” ujar Puspa.

“Kemudian, belum ada pernyataan resmi dari FIFA terkait pembatalan pengundian dan pembatalan acara tersebut,” ucapnya.

Bahkan jika hanya gambar yang disentuh, dia tidak menganggap itu masalah.

“Namun, jika perhelatan Piala Dunia FIFA U-20 dibatalkan dan dipindahkan ke negara lain, pupuslah harapan kami,” kata Puspa.

Belum lagi event World Beach Game di Bali yang akan digelar pada 5-12 Agustus 2023 mendatang, yang akan menghadirkan atlet-atlet asal Israel. “Jadi, apakah ini hal yang sama untuk dibicarakan?” tanya Pusp.

“Bahkan pada 20-22 Maret 2023 delegasi Israel menghadiri Inter-Parliamentary Union di Bali, dan itu aman. Mengapa pada momen momentum kehausan negara ini akan sepak bola, ada masalah di Israel?” tanyanya. .

“Apakah tidak ada jaminan keamanan dari negara ini? Atau Bali tidak mampu menjaga keamanan selama drawing dan event berlangsung? Buktinya G-20 Rusia dan Ukraina berjalan sukses,” katanya lagi. .

Puspa juga menegaskan bahwa sepakbola mengedepankan sportifitas dan mengesampingkan politik, intoleransi, dan ras. Terutama, Bali dikenal sebagai pulau yang damai dan nyaman.

“Mengapa penolakan ini harus terjadi? Hanya gubernur yang tahu! Tapi kami sangat kecewa dengan surat yang tidak mewakili wajah Bali secara umum,” kata Puspa.

Ia pun menyarankan agar Koster melihat kembali jaminan pemerintah yang disampaikan dan segera mendapatkan surat tersebut serta segera memberikan jaminan pemerintah tersebut kepada FIFA.

“Lihat, Solo langsung bilang siap jadi tempat menggambar, kenapa Bali menolak?” dia berkata.

Simak Video “Pengundian Dibatalkan, STY Berharap Piala Dunia U-20 Tetap Bergulir di RI”
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)

Similar Posts