Jakarta –
Otoritas kesehatan masyarakat Prancis, Haute Autorite de Sante (HAS), melonggarkan pedoman vaksinasi untuk profesional sektor kesehatan pada hari Kamis.
Mereka mengatakan vaksinasi tidak lagi diperlukan, tetapi direkomendasikan, mengikuti data epidemiologi terbaru.
“Rekomendasi untuk menghapus vaksinasi wajib terhadap COVID-19 ini sama sekali tidak mempertanyakan rekomendasi sebelumnya…dibuat dalam konteks perawatan kesehatan dan epidemiologi yang berbeda,” kata HAS dalam sebuah pernyataan. Pemerintah umumnya mengikuti rekomendasi lembaga tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat (31/3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Di masa lalu, regulasi wajib vaksin bagi masyarakat, termasuk tenaga kesehatan, memicu demonstrasi atau aksi di Prancis. Pasalnya, keputusan Prancis pada puncak pandemi untuk menangguhkan kontrak kerja dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang menolak divaksinasi COVID-19 dinilai sangat kontroversial.
Pemerintah percaya langkah itu diperlukan untuk menjaga keamanan rumah sakit, sementara serikat pekerja mengatakan langkah itu semakin mengurangi tenaga kerja yang tersedia di sektor kesehatan Prancis.
Selain Prancis, pemerintah California juga berencana untuk melonggarkan penggunaan masker dan mengakhiri persyaratan vaksin wajib bagi petugas kesehatan seiring penurunan kasus COVID-19. Peraturan ini akan diterapkan mulai 3 April 2023.
Selain itu, bagi mereka yang dinyatakan positif COVID-19, setelah menjalani isolasi selama lima hari, dapat dipulangkan, selama merasa sehat.
“untuk mengembangkan dan menerapkan rencana yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka dan kondisi setempat untuk terus melindungi warga California hingga akhir musim virus musim dingin,” menurut Departemen Kesehatan Masyarakat setempat, dikutip dari Los Angeles Times.
Tonton Video “Masyarakat Lansia Cipete Antusias Menyambut Vaksinasi Booster Kedua”
[Gambas:Video 20detik]
(suk/suk)