polaslot138
polaslot138
polaslot138
besti69
Muncul Desa Rusia di Bali, Aktivitasnya Mulai Resahkan Warga Lokal

Muncul Desa Rusia di Bali, Aktivitasnya Mulai Resahkan Warga Lokal

1 minute, 55 seconds Read


Jakarta

Saat ini, desa-desa wisata eksklusif mancanegara mulai bermunculan di Bali. Di antaranya, kampung Rusia di Kecamatan Kuta Selatan, Badung dan kampung khusus warga negara asing (WNA) di Ubud, Gianyar.

Tim Pemantau Orang Asing (Timpora) Badung mengungkapkan ada sekelompok orang asing Rusia yang menyewa penginapan di Kuta Selatan. Demikian seperti yang disampaikan oleh ketua lingkungan di Desa Benoa.

“Ada indikasi seperti itu. Warga ini menyewa penginapan. Kalau katanya mengungsi, tidak juga. Sudah diinformasikan bayar, sewa. Ini sedang kita selidiki di Imigrasi,” ujar Kadis Badung. Tim Pemuda dan Olahraga, I Nyoman Suwendi, seperti dikutip dari detikBali.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Tak hanya menyewa penginapan bersama rombongan, turis Rusia diduga mengganggu kenyamanan warga sekitar. Sebab, mereka seperti berada di negaranya sendiri. Termasuk memiliki pekerjaan seperti warga setempat.

Saat ini, Timpora Badung dikabarkan tengah mengumpulkan bukti dengan melacak kediaman WNA tersebut.

“Jadi, untuk mengantisipasi tindakan yang melanggar aturan, kita butuh waktu untuk cek lapangan,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Badung itu.

Desa Eksklusif di Ubud

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace mengatakan, ada desa eksklusif yang seolah dikuasai kelompok asing di Ubud.

“Ada begitu banyak warga beberapa negara. Bahkan, ada yang menyebutnya desa negara tertentu karena eksklusif, tertutup. Mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam tembok lingkungan yang mereka bangun,” katanya.

Cok Ace juga menyoroti maraknya perilaku warga asing, seperti ugal-ugalan mengendarai sepeda motor di jalan raya, hanya mengenakan celana dalam, dan berkendara bertiga. Menurutnya, kenyamanan masyarakat Bali terganggu dengan apa yang dilakukan oleh orang asing tersebut.

“Beberapa bulan terakhir ini, ketentraman dan kenyamanan masyarakat Bali, termasuk wisatawan yang pernah ke Bali, agak terganggu dengan ulah wisatawan mancanegara dari beberapa negara,” kata bangsawan Puri Ubud itu.

Cok Ace juga mencontohkan WNA yang berkonflik dengan masyarakat dan polisi.

“Mereka berkonflik dengan masyarakat, dengan polisi, bahkan dengan sesama turis. Beberapa hari yang lalu ada turis asing yang bertengkar dengan temannya sendiri,” ujarnya.

Tak hanya itu, Cok Ace menyoroti orang asing yang memanfaatkan Bali untuk menjalankan bisnis, seperti spa dan pusat pelatihan sepeda motor. Karena itu, pemerintah memprioritaskan masalah ini untuk mengaturnya.

“Penertiban WNA di Ubud, Sanur juga menjadi prioritas kami. Penertiban ini menyangkut masalah pembinaan, penindakan hukum jika terjadi pelanggaran pidana, bahkan deportasi,” ujarnya.

Simak Video “Kemenparekraf Sambut Ratusan Turis China di Bali”
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)

Similar Posts