polaslot138
polaslot138
polaslot138
besti69
Varian Arcturus Diduga Penyebab Lonjakan COVID India, Seberapa Mematikan Gejalanya?

Kasus Bayi Mengalami Kerusakan Otak Akibat Corona Masuk Plasenta Ibu Muncul Saat Hamil

1 minute, 37 seconds Read


Jakarta

Baru-baru ini, sebuah penelitian mengungkap kasus pertama bayi mengalami kerusakan otak akibat virus Corona yang masuk ke plasenta ibu saat hamil. Kasus ini dialami kedua bayi yang lahir dari ibu muda yang dinyatakan positif COVID-19 pada trimester kedua saat puncak varian Delta 2021.

Merujuk pada studi University of Miami yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, saat mereka baru lahir, kedua bayi tersebut mengalami kejang. Kemudian mereka mengalami keterlambatan perkembangan yang signifikan. Satu anak meninggal pada usia 13 bulan sementara yang lain dirawat di rumah sakit.

Ahli neonatologi dan asisten profesor pediatri di universitas tersebut, Dr Merline Benny, mengatakan bahwa bayi-bayi tersebut tidak ditemukan positif COVID-19 karena mereka langsung terinfeksi virus tersebut, tetapi memiliki antibodi COVID-19 yang tinggi dalam darahnya. Kemungkinan besar, virus ditularkan dari ibu ke bayi melalui plasenta.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Benny melaporkan bahwa tim peneliti menemukan bukti adanya virus di plasenta kedua ibu tersebut. Otopsi lebih lanjut menemukan jejak COVID-19 di otak bayi, menunjukkan bahwa infeksi adalah penyebab lesi.

Kedua ibu tersebut juga dinyatakan positif COVID-19. Salah satunya mengalami gejala ringan dan melahirkan sebulan setelah terpapar, sedangkan ibu lainnya mengalami gejala yang begitu parah sehingga dokter harus melahirkan bayinya pada usia kehamilan 32 minggu.

Menurut peneliti, dokter memperingatkan kemungkinan kerusakan otak bayi. Namun, penelitian baru ini merupakan bukti pertama kasus virus Corona berpindah dari plasenta ibu ke otak bayi.

Virus lain yang diketahui menyebabkan kerusakan otak pada janin adalah Cytomegalovirus, Rubella, HIV dan Zika.

“Ini adalah pertama kalinya kami mendemonstrasikan virus pada organ janin dengan saluran transplasenta,” kata ketua obstetri dan ginekologi di University of Miami, Dr Michael Paidas, dikutip dari New York Post, Senin (10/4). /2023).

Ahli kebidanan dan kandungan di universitas tersebut, Dr Shahnaz Duara menjelaskan, wanita yang tertular COVID-19 saat hamil sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui potensi keterlambatan tumbuh kembang sang anak.

“Kita tahu bahwa hal-hal bisa ringan sampai usia 7 atau 8 tahun sampai anak-anak pergi ke sekolah,” katanya.

Tonton Video “Kasus Covid-19 di India Melonjak, 3.824 Infeksi Sehari”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Similar Posts