Jakarta –
Erythritol adalah jenis pemanis rendah kalori yang digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman. Kandungan ini juga terdapat secara alami pada beberapa jenis buah.
Ingin tahu fakta tentang erythritol yang semakin umum digunakan? Periksa semua fakta di bawah ini.
Apa itu Erythritol?
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Erythritol adalah pemanis rendah kalori yang termasuk dalam kelompok senyawa poliol. Erythritol ditemukan secara alami pada beberapa jenis buah, seperti semangka, blewah, pir, dan anggur. Tidak hanya pada buah, erythritol juga terdapat pada produk makanan fermentasi, seperti kecap, keju, dan pasta kacang miso.
Erythritol telah digunakan sebagai pemanis gula pada berbagai produk makanan dan minuman di Jepang sejak tahun 1990. Beberapa contoh makanan dan minuman yang mengandung erythritol antara lain permen, cokelat, minuman ringan, permen karet, yogurt, jeli, dan selai. Erythritol juga biasa digunakan sebagai gula rendah kalori untuk menggantikan gula pasir.
Manfaat Erythritol
Erythritol memiliki rasa manis yang mirip dengan gula meja. Erythritol umumnya dikenal sebagai pemanis nol kalori karena mengandung sangat sedikit kalori, kurang dari 0,4 kalori per gram.
Angka tersebut jelas lebih rendah dari kandungan kalori gula pasir yang mencapai 4 kalori per gram. Karenanya, rasa manis serupa bisa didapat dari Erythrytol dengan asupan kalori yang sangat rendah.
Konsumsi erythritol juga tidak menyebabkan kadar gula darah naik. Data dalam European Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi erythritol tidak menyebabkan peningkatan gula darah setelah dikonsumsi, berbeda dengan konsumsi gula.
Selain itu, erythritol tidak menyebabkan kerusakan gigi. Sebab, bahan ini tidak seperti gula yang bisa dimetabolisme oleh bakteri di dalam mulut, kemudian menghasilkan asam yang bisa menyebabkan kerusakan gigi. Erythritol tidak dapat dimetabolisme oleh bakteri di mulut.
Erythritol dinyatakan Aman
Erythritol adalah pemanis makanan yang telah disetujui oleh berbagai badan pengatur makanan di dunia, seperti Food and Drug Administration (FDA) AS dan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA).
Sebelum mendapat persetujuan untuk digunakan dalam produk pangan, erythritol harus sudah melewati berbagai uji keamanan dan terbukti aman untuk dikonsumsi. Penggunaan erythritol dalam makanan semakin meluas. Saat ini penggunaannya telah disetujui di lebih dari 60 negara termasuk Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Brasil, Kanada, Australia, Indonesia, dan Selandia Baru.
(pengarang)