polaslot138
polaslot138
polaslot138
besti69
Diplomasi Indonesia soal Piala Dunia U-20 ditolak FIFA

Diplomasi Indonesia soal Piala Dunia U-20 ditolak FIFA

1 minute, 39 seconds Read


Jakarta

Plt Menpora Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia memiliki diplomasi dengan FIFA terkait keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 2023. Tapi itu tidak diterima oleh otoritas tertinggi di dunia sepakbola.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan syarat bagi Israel untuk tampil di negara tersebut. Namun, FIFA menolak syarat yang diajukan Indonesia untuk mencabut hak tuan rumah secara permanen.

Hal itu dilakukan pemerintah sebelum Ketua Umum PSSI Erick Thohir melakukan upaya terakhir dengan menemui FIFA di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023), tengah malam WIB. Pada akhirnya, FIFA tetap pada pendiriannya mencoret Indonesia sebagai tuan rumah.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Harus saya sampaikan bahwa kehadiran delegasi Israel di Indonesia bukan yang pertama kali, berdasarkan catatan saya selama masa reformasi sudah delapan kali. Baik dari tim olahraga maupun non olahraga, termasuk pertemuan Inter Parliament Union. di Bali tadi,” kata Muhadjir kepada wartawan, Kamis (30/3).

“Kami penyelenggara di sana dan waktu itu tidak ada siapa-siapa, kenapa? Karena kami benar-benar menerapkan aturan sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batas-batas yang ditetapkan oleh negara, misalnya dari segi konstitusi,” imbuhnya. .

Maksud tawaran Indonesia ke FIFA tidak disebutkan secara detail. Muhadjir hanya mengisyaratkan pemerintah akan tetap mengutamakan konstitusi Indonesia.

Tapi gagal mencapai titik temu dengan FIFA. Seperti diketahui, badan sepak bola dunia ini mengedepankan prinsip antidiskriminasi, semua orang dianggap sama, tidak ada perbedaan.

“Kemarin kami juga memberikan beberapa persyaratan pada FIFA, pertimbangan kami adalah bagaimana kami tidak akan terombang-ambing dalam kebijakan luar negeri kami, terutama mengenai Israel dan Palestina,” kata Muhadjir.

“Kami juga tetap berkomitmen akan membela hak dan kepentingan rakyat Palestina serta masalah konstitusional yang tertuang dalam alinea pertama undang-undang tersebut, artinya mengenai kebebasan adalah hak semua bangsa, kemudian penjajahan atas tanah harus dihapuskan, ini tidak bisa ditawar lagi, karena semangat berdirinya negara ini dari ayat ini,” kata pria yang juga Menteri Koordinator PMK ini.

“Jadi kita tidak mau menjajah negara lain seperti Indonesia, dalam konteks ini Palestina. Jadi sebenarnya kita komunikasikan dengan jelas tapi kalau keputusannya tidak seperti yang kita harapkan, apa yang bisa kita lakukan, itu ada di tangan FIFA,” ujarnya. lagi. .

(adp/adp)

Similar Posts